Musholla Muhyiddin di jalan Erlangga, Celep, Sidoarjo sudah berdiri sejak tahun 1999 digunakan untuk sarana ibadah dan Majlis Ta’lim Muhyiddin di bawah payung Yayasan Thibbil Qulub Sidoarjo, dan telah dikukuhkan secara hukum pada tanggal 3 Juni 2010, di Sidoarjo, Indonesia.
Yayasan Thibbil Qulub secara utama memfokuskan diri dalam mengoptimalkan musholla menjadi multifungsi kegiatan agama Islam. Musholla disamping sebagai tempat khusus peribadatan (sholat) adalah tempat yang strategis dijadikan pusat kegiatan Syiar dan Dakwah, berdirinya Majlis Ta’lim dan TPQ, Pengajian rutin, Tempat mendidik dan mengajar Anjal (Anak Jalanan), preman serta orang-orang yang ingin tobat atau mendekat kepada Allah Ta’ala.
Untuk itu dibutuhkan sebuah mushollah yang mempunyai fasilitas dan sarana yang memadahi, seperti:
- Tanah milik sendiri (sudah diinfaqkan)
- Bangunan yang layak untuk menunjang semua kegiatan.
- Fasilitas dan sarana yang menunjang tempat wudlu, kamar mandi, kamar tidur, dan gudang.
- Ustadz yang mendapat fasilitas.
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
RINCIAN PROYEK
Dengan mempertimbangkan keadaan di atas, pengurus Yayasan Thibbil Qulub Sidoarjo mencanangkan proyek pembangunan Musholla dan Majlis Ta’lim dengan daya tampung lebih dari 100 jamaah.
Tujuan tersebut akan diraih melalui:
- Penggalangan Dana
- Pemugaran dan pembangunan Musholla dan Majlis Ta’lim
- Majlis Ta’lim, mampu menampung 100 jamaah
- Ruang Musholla, TPA, Perpustakaan/Komputer
- Ruang Yayasan Thibbil Qulub Sidoarjo
- Ruang Wudhu laki-laki/perempuan dan toilet/kamar mandilaki-laki & perempuan
Dengan berharap kekuatan taufik dan hidayah Allah SWT, kami menyampaikan proposal pembangunan Musholla Muhyiddin Assalafy. Semoga dengan adanya sarana ibadah ini, masyarakat dapat merealisasikan kehidupan sebagai seorang muslim yang selalu bertaqwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tuanya, menghormati dan menyayangi antar sesama manusia, memberikan manfaat bagi pembangunan citra umat muslim dan komunitas di sekitarnya dan memanfaatkan mesjid sebagai tempat belajar dan mengajarkan Al Qur’an.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:261)
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka): Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Hadiid, 57:11-12)